Rabu, 08 Juni 2016

Alasan Mengapa Kecemasan Wanita Lebih Tinggi Dari Pria

Alasan penting mengapa kecemasan wanita dua kali lebih tinggi dari pria


            Rasa cemas sering menghantui siapa saja baik wanita maupun pria. Rasa cemas, khawatir, dan gelisah biasanya muncul karena ketakutan akan hal sesuatu dimana hal itu akan membuatnya takut untuk mengingatnya maupun mengulangnya kembali. Misalkan rasa cemas karena ujian, takut karena telah menghilangkan barang yang bukan miliknya, maupun rasa gelisah ketika mau menikah.

http://pixabay.com



            Sebenarnya tidak aneh dengan kehadiran rasa cemas tersebut, karena merupakan sifat normal manusia. Akan tetapi apabila rasa cemas yang terus menerus menghantui tentu bukan normal lagi. Rasa cemas dapat mengganggu mental kita yang dalam ilmu psikologi biasa disebut ‘Anxiety Disorders’ atau gangguan kecemasan.

            Menurut penelitian baru, menyatakan bahwa wanita lah yang tingkat kecemasannya memungkinkan lebih tinggi dua kali lipat dari pria. Penelitian baru-baru ini yang dilakukan Peneliti dari University of Cambridge menemukan setidaknya 4 dari 100 wanita mengalami gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan ini biasanya menyerang pada orang yang berusia kurang dari 35 tahun.

            Studi lain menyatakan bahwa negara di bagian Eropa Barat dan Amerika Timur lebih berpotensi untuk terserang gangguan kecemasan ini.

            Salah satu dari penyebab gangguan kecemasan ini adalah lingkungan sosial yang memaksa wanita untuk menggunakan emosialnya ketika menghadapi sebuah masalah. Wanita lebih memikirkan sebab dan akibat sehingga lebih rentan terkena gangguan. Berbeda dengan pria, mereka dibesarkan dengan ‘maskulinitas dan mengatasi masalah’ tanpa mengeluh. Sehingga masalah dapat diselesaikan lebih cepat daripada wanita.

Olivia Remes, selaku Penulis dari Departemen Kesehatan mengatakan bahwa gangguan kecemasan ini sulit untuk sebagian orang sehingga perlu mendapat bantuan dari sekitarnya.

            Menurut dr. Suryo Dharmono SpKJ(K) mengatakan bahwa gangguan kecemasan yang sering ditemui di tengah – tengah masyarakat adalah gangguan panik, fobia sosial, dan gangguan obsesif kompulsif.


·       Gangguan panik
Ketika seseorang mengalami gangguan panik, akan berfikir bahwa mereka akan melakukan atau akan mengalami hal yang fatal. Hal ini terjadi apabila pikiran sudah kehilangan kendali dan rasa percaya diri yang dimiliki lemah. Oleh karena itu, kita perlu rilex dalam menghadapi apapun. Libatkan selalu kepercayaan diri yang tinggi untuk mengurangi rasa panik tersebut.

Gejala panik ini bisa dikatakan rasa cemas yang normal, karena setelah peristiwa yang membuatnya cemas sudah dilewati, orang tersebut akan segera normal seperti biasanya. Akan kambuh kembali jika menemui peristiwa atupun kejadian yang membuatnya merasa cemas.
Pemicu gejalanya pun jelas, misalnya cemas akan menghadapi ujian, ada masalah dengan teman, atau ada masalah di kantor.

·       Fobia Sosial
Orang akan merasa cemas pada situasi sosial yang khusus, misalnya merasa asing di tengah – tengah masyarakat.

·       OCD (Obsessive Compulzive Disorders)
Orang yang terlalu cemas sehingga akan berulang untuk melakukannya. Misalnya orang tersebut takut kotor, maka akan terus mencuci tangan setiap kali tangannya kotor meskipu hanya terkena debu sedikit.

Penanganannya pun berbeda, untuk gangguan panik bisa dengan obat. Sedangkan untuk gangguan fobia sosial dan OCD bisa disembuhkan dengan terapi psikologi. Gangguan kecemasan sebenarnya bisa disembuhkan akan tetapi apabila pemicunya timbul secara tiba-tiba tidak menutup kemungkinan gangguan kecemasan tadi akan kambuh lagi.

Terlepas dari semuanya, kita perlu sebuah formula ataupun cara untuk menghindari kecemasan ini. Karena bagaimanapun juga rasa cemas yang berlebihan sangat tidak nyaman. Salah satu caranya adalah dengan selalu beribadah dan berdzikir sehingga pikiran akan lebih tenang dan rasa cemas dapat berkurang.










*krikikan selalu dinantikan..

Bagikan

Jangan lewatkan

Alasan Mengapa Kecemasan Wanita Lebih Tinggi Dari Pria
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.


Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>