Alasan penting mengapa duduk terlalu lama di mobil tidak baik.
Hidup di kota metropolitan dengan
suhu yang lumayan panas membuat kita malas keluar dari rumah. Hanya
pekerjaanlah yang menuntut kita untuk keluar dari rumah. Dari berbagai jenis
transportasi, mobil menjadi pilihan terbaik untuk bepergian keluar rumah maupun
untuk keperluan kerja. Karena di dalam mobil terdapat pendingin sejuk yang dapat kita gunakan saat udara panas maupun saat hujan.
Akan tetapi beda ceritanya jika kita
mengendarai mobil dan terjebak kemacetan di jalan raya ibukota. Apalagi kota
Jakarta yang notabene merupakan salah satu kota tersibuk di dunia. Kemacetan
ini memaksa kita untuk terus duduk di dalam mobil. Hal inilah yang menimbulkan
masalah baru untuk kesehatan anda.
Anda pernah mengecek berat badan dan
lebar pinggang secara teratur (khususnya
buat mereka yang sering mengendarai kendraan roda 4)? Tanpa disadari bahwa orang yang
duduk satu jam bahkan lebih dalam satu hari di dalam mobil berat badan mereka
akan bertambah 2.3kg lebih berat dan
pinggang akan melebar 1.5 cm. Tentu ini menjadi hal yang tidak baik, karena
dengan berat badan bertambah dan pinggang semakin melebar, artinya lemak juga
semakin mengakar.
Data ini berasal dari 2800 orang dewasa
yang tercantum di the Australian Diabetes, Obesity and Lifestyle
study yang diadakan oleh Australian Catholic University's Institute of
Health and Ageing.
Bukan
tanpa alasan, hal itu telah dibuktikan oleh penelitian baru di Australia yang
menyatakan bahwa waktu yang sering dibuang duduk di dalam mobil seharian berhubungan
dengan pelebaran pinggang, BMI (Body Mass Index), kadar gula darah dan risiko
cardio-metabolik.
Profesor
Takemi Sugiyama selaku penulis utama dari studi tersebut mengatakan bahwa
selama penelitian duduk di depan TV memiliki dampak yang negatif bagi kesehatan,
akan tetapi beliau belum tahu banyak kalau duduk lama di dalam kendaraan.
Profesor Sugiyama juga menyatakan bahwa apabila
kita membandingkan orang yang menghabiskan waktunya seharian untuk mengemudi
dengan orang yang duduk 15 menit atau mungkin kurang, hasil kesehatannya sangat
berbeda.
Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa car ommuter lebih memnugkinkan terjadinya kenaikan
berat badan atau obesitas, dibandingkan dengan non-car commuter. Bagaimanapun
juga banyaknya dari penelitian ini berdasarkan laporan diri sendiri.
Profesor
Sugiyama dan timnya dapat mengakses data resmi dari Diabetes orang – orang Australia, Obesitas dan studi
lifestyle yang kemudian dikaitkannya dengan kebiasaan mengemudi ini.
Ada
langkah oleh kaum minoritas yang cukup besar untuk dapat terbebas dari mobil
sepenuhnya dan memilih bersepeda maupun menngunakan angkutan umum untuk
berangkat kerja. Hal ini ditujukan untuk mengurangi resiko yang mungkin
ditimbulkan akibat terlalu lama duduk mengemudi kendaraan.
Profesor Sugiyama juga menjelaskan
bahwa penggunaan tempat duduk tidak terlalu dipentingkan di angkutan umum
karena kita tidak selalu duduk, hal ini sangat berbeda ketika kita mengendarai
sebuah mobil atau kendaraan yang perlu tempat duduk. Ini menjadi sebuah
perbedaan antara penggunaan tempat duduk pada angkutan umum dengan kendaraan
pribadi.
Selain
itu, berjalan menuju ke/dari halte angkutan umum mungkin terlibat.
Banyak orang yang mengatakan bahwa
dengan berjalan ataupun bersepeda menuju kantor maupun tempat kerja bukanlah
pilihan yang bagus, ditambah lagi di kota besar seperti jakarta. Bukan pilihan
tepat rasanya.
Sebagai kota metropolitan yang
penduduknya semakin berkembang, waktu tempuh dari rumah ke tempat kerja
merupakan masalah yang cenderung terus meningkat. Ditambah halte angkutan umum
yang cukup jauh dari pusat kota, membuat orang terus bergantung kepada mobil
pribadinya dan menghabiskan banyak waktu dengan duduk di dalam mobil karena
kemacetan. Sehingga akan menimbulkan hasil kesehatan yang kurang baik jika
terus – menerus dilakukan dalam jangka panjang.
Inisiatif insfratukturlah yang akan
membantu mengurangi masalah kesehatan ini.
*kritikan selalu
dinantikan..
Bagikan
Alasan penting mengapa duduk terlalu lama saat mengemudi tidak baik
4/
5
Oleh
BelajarSingkat
Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>